Rabu, 30 Maret 2011

Soal Krisis Nuklir, Obama Telepon PM Jepang

 

  Rabo, 30 Mar 2011

Liputan6.com, Washington DC: Krisis nuklir di Jepang belum usai, bahkan penyebaran radiasi semakin mengkhawatirkan. Terkait hal itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama berbicara melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, Selasa (29/3).

Menurut pejabat Gedung Putih, kedua pemimpin dunia ini setuju untuk bekerja sama dalam krisis pascagempa mengguncang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Gedung Putih menjelaskan, Presiden Obama berbicara kepada Kan setelah kembali ke Washington dari New York di dalam pesawat Air Force One. Ini menjadi pembicaraan ketiga setelah gempa dan tsunami yang mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu.

"Presiden kembali mengulangi bahwa AS sangat mendukung warga Jepang dalam upayanya untuk mengatasi dampak yang menghancurkan tragedi tersebut, baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Gedung Putih dalam pernyataan tertulis. "PM Kan berterima kasih kepada Presiden Obama atas besarnya bantuan AS dalam merespons hal itu. Kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya kerja sama AS-Jepang dalam mengatasi situasi darurat nuklir yang sedang terjadi."

Jepang menyatakan pihaknya berada pada situasi "waspada tertinggi" terkait PLTN Fukushima yang rusak dengan unsur plutonium telah ditemukan di dalam tanah. Gempa dan tsunami dahsyat yang mengguncang pesisir timur laut Jepang dan menewaskan sedikitnya 28 ribu orang atau hilang, juga menimbulkan kerusakan pada sistem pendingin reaktor di instalasi nuklir itu dengan radiasi terpapar ke udara dan laut [baca: PM Jepang: Jepang Dalam Kondisi "Siaga Penuh"].(ANS/Ant)

0 Comments:

blogger templates 3 columns | Make Money Online