Manila (ANTARA/Reuters) - Hujan deras terus menerus mengakibatkan banjir di Filipina tengah dan selatan telah menewaskan 42 orang serta merusak tanaman dan infrastruktur senilai lebih dari satu miliar peso (23 juta dolar AS), kata para pejabat bencana Kamis. Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh lebih dari dua minggu hujan lebat di akhir Desember dan Januari telah mengungsikan hampir 400.000 orang, kata Benito Ramos, kepala badan bencana pemerintah kepada wartawan, Kamis. Sebagian besar daerah penghasil beras dan jagung di utara dan bagian barat negara telah diselamatkan. "Tentara kami menggunakan helikopter untuk memberikan barang bantuan dan melakukan survei untuk pembersihan dan rehabilitasi," kata Ramos yang mengimbau bantuan makanan, air, obat-obatan dan pakaian hangat. Sebagian besar orang mati baik tenggelam atau karena terkubur oleh longsor, kata Ramos. Lima orang masih hilang, termasuk tiga nelayan. Sekitar sepertiga dari 80 provinsi negara dilanda hujan, yang telah merusak jalan dan jembatan, tanaman padi dan jagung, peternakan dan rumah-rumah yang terbuat dari bahan ringan, kata Ramos. Pada Jumat, Presiden Benigno Aquino akan mengunjungi beberapa provinsi yang dilanda banjir di Bicol tengah, Visayas timur dan daerah Mindanao untuk menaksir kerusakan dan menentukan berapa banyak uang yang diperlukan untuk membangun kembali
Kamis, 13 Januari 2011
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment