Presiden Bantu Logistik Senilai Rp2 Miliar Untuk Wasior
Jakarta (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan bantuan logistik senilai Rp2 miliar untuk meringankan beban para korban banjir bandang di Wasior, ibu kota Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
"Presiden mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menko Agung Laksono menjelaskan, Presiden Yudhoyono sangat prihatin terhadap kasus banjir bandang yang terjadi di salah satu wilayah Timur Indonesia tersebut.
"Karena itu, untuk meringankan beban korban banjir dan para pengungsi, Presiden menyerahkan bantuan," kata Agung.
Agung merinci, bantuan senilai total Rp2 miliar tersebut terdiri atas selimut, pakaian, obat-obatan, makanan cepat saji, tikar, sarung, susu balita dan beberapa jenis keperluan lainnya.
"Jika tidak ada halangan bantuan tersebut akan tiba di lokasi bencana pada Kamis (7/10)," kata Agung.
Agung menambahkan, Presiden juga meminta seluruh kementerian terkait untuk memantau perkembangan di lokasi bencana dan melakukan tahapan tanggap darurat.
"Saya diminta untuk terus berkoordinasi dengan kementerian terkait mengenai masalah ini, karena Presiden menugaskan seluruh kementerian terkait untuk secara khusus memberikan perhatian bagi korban banjir dan pengungsi di Wasior," katanya.
64 tewas
Agung Laksono menyebutkan, laporan terbaru yang masuk menyebutkan bahwa korban meninggal 64 orang dan luka berat 91 orang.
Sementara itu luka ringan 68 orang dan 451 orang masih hilang.
3.000 jiwa juga dilaporkan mengungsi dan tersebar di sejumlah wilayah seperti Manokwari dan Nabire.
Ditambah lagi 31 rumah rusak berat, sarana kesehatan, sekolah, jalan, jembatan dan satu hotel juga dilaporkan rusak.
"Bandara Perintis Wasior juga masih tergenang air dan landasannya tidak bisa digunakan untuk pendaratan. Karena itu penerbangan saya kesana terpaksa ditunda dulu," katanya.
Dia juga menyebutkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB telah mengirimkan tiga tenda peleton, 80 tenda keluarga, 200 lembar tenda gulung, 60 tempat tidur darurat, 500 paket pakaian, 150 paket perlengkapan bayi dan anak, 100 lembar tikar, 2.250 paket makanan siap saji dan 2.500 kilogram obat-obat dari Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, hujan deras telah mengguyur wilayah itu sejak Minggu (3/10) hingga Senin (4/10).
Korban tewas diperkirakan akibat tenggelam dan terseret arus yang juga membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga di atas gunung.
0 Comments:
Post a Comment